INFO NASIONAL - Kementerian Sosial atau Kemensos memberikan rehabilitasi sosial untuk Nur Ahmat Rohmatulloh (16 Tahun) yang merupakan korban musibah robohnya Pondok Pesantren Al Khoziny, Jawa Timur. Ahmat yang tangannya diamputasi akan diberikan tangan palsu bionic dan keluarganya mendapatkan bantuan pemberdayaan.
Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos Supomo mengatakan bantuan ini untuk mengembalikan fungsi-fungsi sosial korban. "Jadi, kehadiran kami ke sini yang pertama silaturahmi, kedua ingin memastikan bagaimana perkembangan putra bapak, berikut ingin memastikan bantuan kepada bapak dari Kemensos sudah sampai," katanya di kediaman korban, Cantingan Tengah 66, Simokerto, Surabaya, Jumat, 5 Desember 2025
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Lengan atas sebelah kiri Ahmat harus diamputasi setelah terluka dalam musibah yang dialaminya saat menuntut ilmu di pesantren. Kini dia membutuhkan bantuan tangan palsu bionic. Selain tangan palsu bionic, Kemensos juga memberikan bantuan wirausaha untuk keluarganya.
"Nanti dibantu untuk membuat tangannya, kemudian nanti dibantu sekolah kembali agar cita-citanya bisa tercapai. Mudah-mudahan menjadi anak yang sukses," katanya.
Supomo lantas menyemangati Ahmat lewat cerita para penyandang disabilitas saat perayaan Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, mereka tetap semangat berkarya.
"Ada anak yang main terompet pakai kaki, melukis pakai kaki, pakai mulut, karena tidak punya tangan," katanya.
Di kesempatan yang sama, Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Perencanaan dan Evaluasi Kebijakan Strategis, Andy Kurniawan, menjelaskan bahwa pembuatan tangan bionik belum dapat dilakukan karena masih menunggu proses pemulihan. "Karena ini masih bergerak, masih kembang, masih kempis belum permanen, standarnya tiga bulan setelah sakit," kata Andy.
Andy juga menyemangati Ahmat serta tidak minder dengan kondisinya saat ini.
Hal senada disampaikan Kepala Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Kemensos, Nova Dwiyanto Suli. Dia mengatakan pengukuran tangan palsu masih menunggu proses pertumbuhan jaringan selesai dengan sempurna. Ia memperkirakan akhir Desember atau awal Januari, pengukuran tangan bisa dilakukan. "Tergantung prosesnya," katanya.
Ia memastikan Sentra Soeharso siap membantu pembuatan tangan palsu. Adapun prosesnya juga akan dibantu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. "Sudah dikunjungi juga oleh Dinsos Jawa Timur dan sudah disampaikan belum bisa (diukur), karena masih menunggu pemulihan," katanya.
Pada kesempatan tersebut, orang tua Ahmat, Imamatul Muti'ah mengucapkan terima kasih atas bantuan modal usaha yang diberikan kepadanya untuk berjualan pakaian. "Terima kasih banyak. Minta doanya," tuturnya.(*)
.png)
1 day ago
1






















