Beijing (ANTARA) - Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin mengatakan China menjadi acuan bagi percepatan pengembangan jaringan perkeretaapian nasional karena kemajuan sistem dan industrinya yang dinilai paling maju di dunia.
“Tujuan kunjungan ke China ini adalah untuk belajar, bermitra, dan mempercepat pengembangan jaringan kereta penumpang maupun logistik di Indonesia,” kata Bobby di Beijing, Rabu.
Bobby mendampingi Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono, serta sejumlah pejabat terkait dalam kunjungan ke Beijing, Qingdao, dan beberapa kota lain untuk bertemu dengan Menteri Transportasi China dan pemangku kepentingan industri perkeretaapian.
“China saat ini nomor satu di dunia dalam hal sistem, operasi, jaringan, dan industri kereta. Kondisi geografis dan demografis Indonesia mirip dengan China, sehingga kami melihat penting untuk belajar langsung dari mereka,” ujarnya.
Baca juga: China siap restrukturisasi utang KCIC, tekankan manfaat publik bagi RI
Ia mengatakan kunjungan ini menjadi langkah percepatan pengembangan kereta di Indonesia, termasuk sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Prioritas utamanya meliputi penguatan jaringan di Pulau Jawa, peremajaan sarana angkutan, serta peningkatan kenyamanan dan kualitas layanan KRL.
Selain transportasi penumpang, Bobby juga menekankan pentingnya pengembangan jaringan kereta logistik di luar Jawa.
“Presiden meminta jaringan logistik juga dikembangkan di Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera. Di China, panjang rel mencapai 120 ribu kilometer, sementara di Indonesia baru sekitar 7 ribu kilometer,” katanya.
Indonesia masih tertinggal dan berharap kunjungan ini menghasilkan kesepahaman dengan pemerintah, industri, dan investor China, katanya.
“Mereka mampu mengangkut ratusan juta penumpang setiap hari, sedangkan kami di Jabodetabek baru 1,1 juta. Karena itu, kami harus berani melakukan lompatan besar,” tegasnya.
Sebelumnya, saat meresmikan Stasiun Tanah Abang pada 4 November 2025, Presiden Prabowo meminta KAI menambah 30 titik rel dan rangkaian kereta baru dalam satu tahun serta memperluas jalur kereta ke luar Jawa untuk memperkuat angkutan logistik dan meningkatkan jumlah penumpang nasional yang kini mencapai 486 juta per tahun.
Baca juga: Perkuat KRL, KAI siapkan rangkaian kereta tambahan dari INKA dan China
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
.png)






















