Kuala Lumpur (ANTARA) - Rangkaian penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, akan menyoroti agenda strategis termasuk potensi pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai serta posisi ASEAN terhadap perkembangan krisis Gaza.
Malaysia selaku tuan rumah, melalui pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia di Kuala Lumpur, Senin, menyampaikan 25 pertemuan itu meliputi pertemuan pemimpin ASEAN, menteri ASEAN dan pejabat senior ASEAN.
Di tingkat pemimpin ASEAN terdapat sebanyak 14 pertemuan, sedangkan di tingkat menteri ASEAN terdapat enam pertemuan.
Sementara di tingkat pejabat senior ASEAN terdapat sekurang-kurangnya tiga buah pertemuan untuk meninjau implementasi segala keputusan yang telah diambil dan poin-poin agenda yang disepakati.
Secara garis besar KTT Ke-47 ASEAN yang puncaknya akan berlangsung 26–28 Oktober 2025, akan membahas sejumlah topik utama antara lain di bidang ekonomi dan perdagangan inklusif, keberlanjutan iklim dan energi bersih, hingga ekonomi digital regional.
Hal itu termasuk kesepakatan yang telah diambil di tingkat menteri, utamanya tentang jaringan listrik ASEAN yang terintegrasi, yang membuka kemungkinan pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai.
Selain sejumlah hal tersebut, KTT Ke-47 ASEAN yang turut mengundang para mitra dialog dan pemimpin negara-negara Barat, akan turut membahas potensi kerja sama ASEAN dengan negara-negara di luar kawasan, serta membahas dan menyatakan sikap ASEAN tentang perjanjian damai Gaza.
KTT Ke-47 ASEAN ini juga akan mencatat sejarah baru, di mana para anggota ASEAN akan mengukuhkan Timor-Leste sebagai anggota tetap ASEAN.
Baca juga: Malaysia bersiap sambut tamu negara KTT ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur
Baca juga: KTT Ke-47 ASEAN momentum pertaruhan Asia Tenggara
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.