KBRI Rabat bekerja sama dengan Bank Indonesia, berpartisipasi dalam Marrakech International Coffee and Tea Festival 2025 di Mossalla Sidi Amara, Marrakech. Upaya strategis diplomasi ekonomi Indonesia untuk memperkuat posisi kopi dan teh Indonesia di pasar Maroko dan Afrika Utara yang terus tumbuh.
Melalui Paviliun Indonesia, Delegasi RI menampilkan kopi specialty green bean dan sangrai dari berbagai daerah (Sumatra, Jawa, Sulawesi) serta teh pilihan dari UMKM binaan Bank Indonesia. Produk ini telah dikurasi agar memenuhi standar mutu dan sertifikasi internasional. Bank Indonesia juga membawa 2 (dua) Q Grader Barista (Arabica dan Robusta) untuk membagikan cerita origin melalui coffee sampling.
Pembukaan Paviliun Indonesia menjadi momen khusus dengan kehadiran Guest of Honor, Minister for Water and Equipment the Kingdom of Morocco, Mr. Nizar Baraka, yang secara resmi meresmikan paviliun bersama Duta Besar RI Yuyu Sutisna dan Direktur Eksekutif Bank Indonesia, Anastuty Kusumowardhani. Kehadiran Mr. Baraka mencerminkan apresiasi tinggi Pemerintah Maroko terhadap posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar dunia, sekaligus menguatkan pesan bahwa kerja sama ekonomi Indonesia–Maroko memiliki dimensi strategis yang melampaui perdagangan komoditas semata.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti, hadir dan memberikan keynote speech yang menyoroti peran kopi dan teh sebagai motor penggerak ekonomi rakyat, serta pentingnya penguatan UMKM dalam rantai nilai global. Melalui paparannya, Destry menegaskan komitmen Bank Indonesia untuk terus mendukung peningkatan kualitas, akses pasar, dan pembiayaan bagi pelaku UMKM kopi dan teh Indonesia, sehingga partisipasi ini menjadi bagian dari strategi diplomasi ekonomi yang konkret dan berkelanjutan.
“Di setiap cangkir kopi terdapat kisah tentang komunitas, para petani, perempuan penyortir, UMKM, inovator muda, hingga barista, yang menjadi 'rasa rahasia' kopi Indonesia," ujar Destry dalam talkshow bertajuk 'Diversity in a Cup: The Secret Taste of Indonesian Coffee' (8/12).
Destry juga menyoroti potensi ekspor kopi Indonesia yang terus meningkat. Pada 2024, Indonesia menjadi produsen kopi terbesar keempat dunia dengan nilai ekspor mencapai USD 1,6 miliar, seiring meningkatnya permintaan kopi Arabica specialty. Pasar utama ekspor kopi Indonesia berkembang di Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika Utara. Kinerja positif juga terlihat pada ekspor teh Indonesia, yang mencapai USD 52,8 juta dan mulai menembus pasar Afrika.
Hadir pula pada pameran ini mitra-mitra strategis yang memperkuat ekosistem kopi Indonesia di mata pelaku usaha Maroko, yaitu Kappi Global (Kapal Api Group), Kailash Group Corp, serta Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI). ASKI hadir dengan dukungan Pertamina Geothermal Energy dan membawa kopi yang proses pengolahannya memanfaatkan panas bumi ramah lingkungan. Kehadiran mereka menegaskan bahwa promosi kopi Indonesia merupakan kerja bersama yang melibatkan pelaku industri hilir, asosiasi, dan BUMN energi untuk mendukung nilai tambah komoditas nasional di pasar global.
Indonesia memanfaatkan peran Maroko sebagai hub ke Afrika Utara dan Eropa untuk menawarkan pasokan yang berkualitas, dan berkelanjutan. Melalui diplomasi ekonomi, KBRI Rabat mendorong terbentuknya kemitraan jangka panjang antara UMKM Indonesia dan mitra strategis dengan mitra bisnis Maroko, termasuk peluang business matching, kontrak pasokan langsung, dan rencana kunjungan dagang (buyers’ trip) ke Indonesia.
Partisipasi Indonesia mempertegas komitmen Indonesia sebagai mitra yang serius dan reliable. Selain mendorong peningkatan perdagangan melalui business matching, Indonesia juga menyelenggarakan talkshow barista dan seminar storytelling specialty coffee Indonesia. Diharapkan pengunjung dapat juga memahami narasi dan nilai tambah di balik setiap sajian. Paviliun Indonesia turut dimeriahkan oleh pertunjukan Tari Ratoeh Jaroe yang dipersembahkan oleh Perhimpunan Pelajar Indonesia di Maroko.
.png)
3 hours ago
2






















