Liputan6.com, Jakarta Harry Kane kembali menorehkan tinta emas dalam karier internasionalnya. Striker Bayern Munchen itu mencetak dua gol dalam kemenangan 5-0 Inggris atas Latvia, sekaligus memastikan tiket ke Piala Dunia 2026.
Kemenangan tersebut melanjutkan performa impresif Kane yang kini sudah mencetak 21 gol hanya dalam 13 pertandingan bersama klub dan tim nasional musim ini. Ketajamannya menjadi faktor utama keberhasilan The Three Lions menyapu bersih enam laga kualifikasi.
Lebih dari sekadar hasil, kemenangan itu juga menegaskan status Kane sebagai salah satu penyerang terbaik dalam sejarah sepak bola Eropa. Dua gol di Riga menempatkannya sejajar dengan nama-nama legendaris seperti Cristiano Ronaldo dan Ferenc Puskas.
Dua Gol Kane Pastikan Inggris ke Piala Dunia 2026
Inggris tampil dominan sejak awal laga melawan Latvia. Setelah Anthony Gordon membuka keunggulan, Harry Kane menggandakan skor dengan penyelesaian kaki kiri yang apik di menit ke-44.
Hanya beberapa menit berselang, Kane kembali mencetak gol melalui titik putih setelah dirinya dijatuhkan di kotak penalti. VAR memastikan keputusan itu, dan sang kapten tak menyia-nyiakan peluang untuk mengubah kedudukan menjadi 3-0.
Gol bunuh diri Maksims Tonisevs dan sepakan Eberechi Eze melengkapi pesta lima gol Inggris, yang kini menjadi tim tak terkalahkan di fase kualifikasi Piala Dunia 2026.
Masuk Klub Elit, Saingi Ronaldo dan Puskas
Tambahan dua gol membuat Kane kini mengoleksi 76 gol dari 110 penampilan bersama tim nasional Inggris. Catatan itu menempatkannya di posisi lima besar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah sepak bola Eropa.
Ia hanya terpaut dari Ferenc Puskas (84), Robert Lewandowski (87), Romelu Lukaku (89), dan Cristiano Ronaldo yang masih memimpin dengan 143 gol. Menariknya, pada malam yang sama, Ronaldo juga mencetak dua gol saat Portugal bermain imbang 2-2 melawan Hungaria.
Kane kini menjadi simbol konsistensi Inggris di era modern. Selain produktif di depan gawang, kontribusinya juga meluas ke peran kepemimpinan dan etos kerja yang menjadi panutan rekan-rekannya.
Puji untuk Kane dan Hubungan Hangat dengan Suporter
Meski Inggris menang telak, pelatih Thomas Tuchel sempat menjadi sasaran chant dari fans yang menirukan kritiknya soal dukungan suporter pada laga sebelumnya.
Chant seperti “Thomas Tuchel, are we loud enough for you?” terdengar di tribun Riga, namun situasi itu berakhir dengan tawa di antara pemain dan pelatih.
Kane sendiri memilih untuk menyanjung dukungan suporter Inggris. “Saya tahu Thomas sempat mengatakan fans kurang bersemangat di laga sebelumnya, tapi malam ini luar biasa. Tak ada yang bisa mempertanyakan dukungan mereka,” ujarnya kepada ITV Sport.
Tuchel pun memuji mentalitas dan dedikasi sang kapten. “Kane dalam kondisi luar biasa, mental dan fisiknya sama kuat. Bahkan di menit ke-85, ia masih berlari membantu pertahanan. Tidak ada yang menuntutnya melakukan itu, tapi ia melakukannya, dan itulah standar yang dia tetapkan,” kata Tuchel.