Liputan6.com, Tangerang Peringati Hari Kesehatan Nasional 2025 yang tiap tanggal 12 November, Wakil Menteri Kesehatan dokter Benjamin Paulus Octavianus SpP mengimbau masyarakat bisa memanfaatkan program andalan pemerintah yakni Cek Kesehatan Gratis (CKG). Lewat CKG masyarakat jadi bisa mengetahui gangguan kesehatan sedini mungkin lalu segera ditangani.
"Intinya, semua soal kesehatan harus kita perbaiki. Langkah kita utamanya adalah pencegahan," ujar Benny di sela-sela kunjungan ke Puskesmas Cibodad Sari, Kota Tangerang, Banten pada Selasa (11/11/2025).
Benny mengungkapkan saat ini masyarakat Indonesia masih lemah dalam pencegahan. Biasanya baru mengunjungi fasilitas kesehatan ketika ada gejala gangguan kesehatan. Alhasil, masih banyak yang ke puskesmas atau rumah sakit untuk berobat bukan mencegah.
"Jarang ditemukan orang Indonesia sadar diri untuk cek kesehatan tiap 6 bulan atau 1 tahun sekali. Makanya, pemerintah membuat keputusan untuk Cek Kesehatan Gratis setahun sekali," kata Benny.
Ada beragam pemeriksaan yang dilakukan saat CKG sesuai kelompok usia. Lewat CKG orang kelompok dewasa bisa mengetahui apakah mengidap diabetes, darah tinggi, kolesterol, penyakit jantung dan penyakit lainnya.
Jika memang ada masalah kesehatan bisa dilakukan berbagai upaya agar penyakit tersebut tidak parah atau berujung komplikasi.
"Jadi, masyarakat di usianya yang produktif bisa tetap berkarya, bekerja, umur panjang, tidak sakit di usia produktif," katanya.
Ketika sehat, mereka tetap bisa bekerja di usia produktif, tidak harus berhenti kerja karena gangguan kesehatan. Dengan begitu, ekonomi tetap berkembang bahkan bisa maju.
Lebih dari 51 Juta Orang Telah CKG
Hingga 6 November 2025, sudah 54 juta orang yang mendaftar Cek Kesehatan Gratis. Dari angka tersebut, 51 juta orang diantaranya sudah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan gratis.
"Alhamdulillah yang sudah mendaftar 54 juta, lalu yang sudah dilayani 51 juta," kata Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 3 Cilandak Jakarta Selatan pada Kamis, 6 November 2025.
Dante mengatakan masalah kesehatan pada bayi baru lahir banyak ditemukan kadar bilirubin yang tinggi atau bayi kuning. Sementara itu, pada usia pra sekolah banyak ditemukan masalah gigi seperti karies atau gigi berlubang. Kemudian, di usia sekolah banyak anak-anak yang kurang aktivitas fisik dan juga karies.
"Jika kita cek kebugaran, anak-anak Indonesia itu masih kurang. Itu jadi masalah," kata Wamenkes Dante.
Masalah kesehatan yang sama juga banyak ditemukan pada orang dewasa. Banyak orang dewasa yang memiliki aktivitas fisik kurang.
"Modernisasi, (kalau pergi) naik ojek online, jadi dalam hal transportasi membuat kurang aktif," kata Dante menyebutkan salah satu faktor pemicu.
Aktivitas fisik yang kurang berimbas pada banyak orang dewasa dengan obesitas. Dante mengungkapkan sekitar 30 persen masyarakat yang sudah CKG mengalami obesitas.
Sementara itu, pada lansia masalah kesehatan yang paling banyak ditemukan adalah aktivitas fisik yang kurang dan masalah mobilisasi.
"Masalah mobilisasi ini membuat mereka cenderung gampang jatuh, pergerakan juga lambat," kata Dante.
.png)
3 weeks ago
13
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5435684/original/006619900_1765089700-alun_jiw.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,1100,20,0)/kly-media-production/medias/5433560/original/043980300_1764850347-IMG-20251204-WA0006.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5434639/original/049459800_1764937961-WhatsApp_Image_2025-12-05_at_18.51.14.jpeg)



















