Geger Virus Baru di China Picu Gangguan Saraf, Pakar Singgung Potensi Masuk RI

1 month ago 19
slot gacor terbaru
slot gacor terbaru
slot gacor terbaru
slot gacor terbaru
slot gacor terbaru
slot gacor terbaru
slot gacor terbaru
slot gacor terbaru
StarJudi slot gacor terbaru
WinJudi slot gacor terbaru
StarJudi slot gacor terbaru
WinJudi slot gacor terbaru
WinJudi slot gacor terbaru
StarJudi slot gacor terbaru Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Jakarta -

Ilmuwan di China belum lama ini menyoroti munculnya virus baru dari gigitan kutu yang sebelumnya tidak pernah terlaporkan menginfeksi manusia. Adalah Wetland Virus (WELV) yang disebut menyebabkan masalah neurologis pada pria 61 tahun di Kota Jinzhou, China. Laporan dirilis The New England Journal of Medicine pada 4 September.

Pasien diduga jatuh sakit pasca bepergian ke lahan basah Mongolia Dalam, wilayah otonom di China bagian utara. Dirinya mengeluhkan sakit kepala, demam, muntah, dan memiliki gejala resisten terhadap antibiotik.

"Secara keseluruhan, data ini menunjukkan bahwa orthonairovirus yang baru ditemukan, WELV, bersifat patogen bagi manusia dan beredar di antara manusia, kutu, dan berbagai hewan di wilayah timur laut China," beber peneliti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pakar epidemiologi Dicky Budiman menegaskan WELV sebetulnya termasuk virus baru yang diidentifikasi China pada 2019. WELV masih menjadi anggota keluarga Nairoviridae yang juga mencakup virus-virus lain yang menular melalui kutu, seperti Crimean-Congo Hemorrhagic Fever (CCHF).

"Penyelidikan epidemiologi lebih lanjut menunjukkan bahwa virus ini juga ada di provinsi Heilongjiang, Jilin, dan Liaoning di Tiongkok. WELV terdeteksi pada beberapa spesies kutu dan hewan seperti domba, kuda, babi, dan tikus Transbaikal (Myospalax psilurus). Ini menunjukkan bahwa WELV memiliki reservoir hewan yang luas dan dapat menyebar melalui kutu, yang berfungsi sebagai vektor penularan," terang Dicky kepada detikcom Selasa (10/9/2024).

WELV ditularkan melalui gigitan kutu, pasca terinfeksi seseorang bisa mengeluhkan gejala demam, pusing, nyeri otot, artritis, hingga sakit punggung. Bahkan, dalam kasus serius, Dicky mengingatkan ada potensi terjadi penurunan jumlah sel darah putih dan trombosit, sampai peningkatan kadar enzim laktat dehidrogenase, juga d-dimer.

Walhasil, pasien bisa mengalami koma.

Mungkinkah Menyebar di RI?

Dicky menilai potensi penyebaran ke Indonesia tentu tidak bisa dipungkiri. Mengingat, Indonesia termasuk negara dengan keanekaragaman ekosistem dan populasi kutu juga terpantau muncul di berbagai wilayah. Artinya, bisa saja mengalami penyebaran virus tick-borne seperti WELV.

"Meski belum ada laporan kasus WELV di Indonesia, kita harus waspada karena pergerakan hewan atau manusia yang terinfeksi dari negara lain dapat membawa vektor atau virus tersebut. Jika WELV menyebar di Indonesia, potensi epidemi tergantung pada kemampuan kita dalam mengendalikan populasi kutu, memonitor infeksi, dan menanggulangi kasusnya. Namun, karena WELV memiliki gejala yang mirip dengan infeksi virus lainnya, seperti demam dan gejala nonspecific, tantangan terbesar adalah diagnosis dini dan respons cepat," sorot Dicky.

Read Entire Article