Gedung BPOM Masih Penuh Aura Kolonial, Ini Cerita Kepala BPOM Taruna Ikrar

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Sejarah pengawasan obat dan makanan di Indonesia telah dimulai jauh sebelum kemerdekaan. Meskipun Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) baru resmi berdiri pada tahun 2001, fungsinya sudah ada sejak era kolonial.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BPOM, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M. Biomed., Ph.D, dalam acara "Bedah Buku Prof. Dr. Taruna Ikrar" pada Kamis, 21 Juli 2025.

Dia menegaskan bahwa keberadaan BPOM bukanlah lembaga baru atau 'abal-abal'. "Sejak abad ke-18, ketika Indonesia masih di bawah kekuasaan kolonial, pengawasan obat dan makanan sudah diterapkan oleh pemerintah Hindia-Belanda," ujar Taruna.

Menurutnya, saat itu pengawasan difokuskan pada keamanan pangan dan obat untuk kepentingan para kolonial.

"Pengawasan kefarmasian oleh Pemerintah Hindia-Belanda saat itu dibuat supaya makanan, minuman, dan sebagainya aman dikonsumsi. Tapi bukan untuk rakyat kita, melainkan untuk kepentingan kolonial agar mereka tidak sembarangan makan," tambahnya.

Gedung Garuda adalah Bukti Fisik Warisan Pengawasan Kolonial

Taruna juga menyinggung keberadaan Gedung Garuda, salah satu bangunan bersejarah yang kini menjadi bagian dari kantor BPOM.

Gedung tersebut dulunya merupakan klinik pada zaman kolonial, tempat dilakukannya uji coba tanpa standar uji klinis seperti sekarang.

"Gedung Garuda itu heritage. Dahulu itu klinik zaman kolonial. Di depannya ada Penjara Salemba, penjara kolonial juga. Di depan penjara itu klinik," kata Taruna.

Setelah Indonesia merdeka pada 1945, fungsi pengawasan tetap dilanjutkan. Lalu pada 1976, lembaga pengawasan ini secara resmi berada di bawah naungan pemerintah dan berubah status menjadi Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan.

Taruna, menambahkan, suasana di Gedung Garuda masih terasa seperti masa lalu. Hal itu bahkan menjadi inspirasinya menulis buku tentang sejarah pengawasan obat dan makanan di Indonesia.

"Saya sering kerja sampai malam di ruangan itu. Kadang ada saja hal-hal misterius, seperti barang jatuh sendiri. Pernah juga saya melihat bule, tapi bukan orang sungguhan," katanya sambil tertawa.

Taruna juga bercerita pernah melihat penampakan anak kecil duduk di kursinya. "Saya melihatnya sendiri. Tapi mungkin tidak semua orang bisa melihat, mungkin saya punya ‘ilmu’ tersendiri soal itu," tambahnya.

Tantangan Digitalisasi di Era Modern

Seiring waktu, BPOM menjadi lembaga independen di luar Kementerian Kesehatan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001. Di era digital saat ini, BPOM menghadapi tantangan baru yang tidak kalah besar.

Salah satunya adalah kejahatan lintas negara yang masuk melalui dunia digital. Menurut Taruna, digitalisasi memudahkan penyebaran produk ilegal, termasuk obat dan makanan palsu.

"Hingga Juli 2025, BPOM telah menghapus 305.000 tautan yang terindikasi sebagai ancaman dalam bidang pengawasan obat dan makanan," katanya.

Dia memprediksi jumlah tersebut bisa mendekati jutaan tautan menjelang akhir tahun.

Taruna juga mengungkapkan bahwa lembaga pengawasan di Australia baru-baru ini melaporkan adanya produk makanan dengan kandungan vitamin B6 tinggi yang berbahaya bagi kesehatan.

Meski produk tersebut tidak terdaftar secara resmi di Indonesia, nyatanya produk itu tetap beredar di pasar online.

"Itu baru contoh dari produk vitamin. Belum lagi soal obat palsu, vaksin palsu, dan banyak lagi. Ini tanggung jawab besar yang sangat mulia dan harus dijalankan," pungkasnya.

Read Entire Article