Liputan6.com, Jakarta Tak banyak yang tahu bahwa sebuah bangunan megah yang kini terbengkalai di tengah rimbunnya pepohonan dulunya adalah saksi bisu kejayaan industri sinetron Indonesia. Rumah Putih, demikian nama populernya, pernah menjadi lokasi syuting favorit bagi berbagai sinetron ikonik pada awal tahun 2000-an yang menghiasi layar kaca televisi nasional.
Namun waktu telah menggerus kejayaannya. Kondisi rumah megah yang dahulu memukau itu kini berubah drastis. Foto-foto berikut memperlihatkan bagaimana Rumah Putih telah berubah menjadi bangunan tak berpenghuni yang menyimpan banyak cerita dan kesan misterius. Berikut adalah potret kondisi terkini dari rumah tersebut yang telah tertutup semak dan penuh coretan vandalisme.
1. Rimbunnya Pohon Pisang Menutupi Jalan Menuju Rumah
Pada potret pertama, terlihat bagaimana pepohonan pisang telah tumbuh subur mengelilingi bagian depan rumah megah ini, seakan-akan ingin menyembunyikan kemegahannya dari masa lalu. Vegetasi liar tersebut mengisyaratkan bahwa rumah ini telah lama ditinggalkan tanpa perawatan yang memadai.
Kemegahan bangunan dua lantai dengan pilar-pilar besar kini tertutupi dedaunan lebat, membuat suasana menjadi lebih misterius. Rumah yang dahulu menjadi pusat perhatian kini seolah terlupakan dan tersembunyi dari keramaian dunia luar.
2. Tampak Depan Bangunan yang Masih Kokoh
Potret kedua memperlihatkan tampak depan Rumah Putih yang menunjukkan arsitektur megah bergaya klasik dengan tiang-tiang besar dan balkon melengkung. Meskipun kondisi sekitarnya mulai ditelan alam, struktur bangunan utama masih tampak berdiri kokoh.
Namun, beberapa bagian seperti plafon teras dan kusen jendela mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan dan kelapukan. Suasana rumah yang dulu glamor kini terasa hampa dan sunyi, memberikan kesan bangunan angker penuh kenangan.
3. Area Pintu Masuk yang Terbengkalai
Gambar ketiga memperlihatkan bagian pintu masuk utama yang kotor dan penuh lumut. Dinding-dinding luar mulai kusam, dan lantai halaman depan terlihat basah dan licin, menandakan area ini tidak pernah lagi disentuh aktivitas manusia dalam waktu yang cukup lama.
Akses masuk ke dalam rumah juga menunjukkan keheningan yang mencekam, tak ada tanda-tanda kehidupan ataupun perawatan properti yang layak. Semua ini menggambarkan bahwa rumah ini telah lama ditinggalkan penghuninya.
4. Bagian Dalam Rumah Penuh Coretan Grafiti
Masuk ke dalam rumah, suasana yang terlihat dalam potret keempat justru semakin mencengangkan. Dinding dan pilar di bagian tengah rumah dipenuhi coretan grafiti, dari sekadar nama hingga simbol dan tulisan besar yang mengganggu estetika.
Lantai yang penuh dengan puing-puing dan kotoran memperkuat kesan bahwa tempat ini telah menjadi area terbuka tanpa penjagaan, memungkinkan siapapun masuk dan meninggalkan jejak yang tak diinginkan.
5. Lukisan Mural Jadi Hiasan
Potret kelima menunjukkan sebuah mural berupa lukisan seorang pria duduk di kursi dalam ruangan kosong di bawah tangga, memberikan kesan menyeramkan yang kuat. Wajah dan postur lukisan dibuat realistis dan mendalam, menghadirkan nuansa mencekam bagi siapa saja yang melihatnya.
Coretan nama seperti “JEREMIA” dan tulisan lain turut menghiasi dinding, membuat ruangan yang dulunya mungkin adalah area keluarga, kini berubah menjadi ruang penuh simbol dan interpretasi liar.