
DIREKTUR Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan tadi pagi, tepatnya Minggu 17 Agustus 2025 pukul 05.38.52 WIB wilayah Poso dan sekitarnya, Sulawesi Tengah diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8.
"Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,27° LS ; 120,75° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 13 KM arah barat laut Kota Poso, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 KM," ungkap Daryono, Minggu (17/8).
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Tokoraru. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Sampai saat ini dampak bencana alam tersebut dirasakan di Kota Poso V-VI MMI (getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap pada pabrik rusak, kerusakan ringan), Luwu Timur, Mamuju, Masamba, Majene, Palopo, Pasangkayu, Polman III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik, dan dinding berbunyi).
Kemudian di Tana Toraja, Wajo III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). BNPB mengungkapkan gempabumi tersebut menyebabkan 32 orang yang mengalami luka-luka
Gempa bumi susulan hingga pukul 07.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 10 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M 3,2
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (Iam/M-3)