Jakarta, CNBC Indonesia - Investor asing kian serius untuk memasuki pasar otomotif Indonesia. Pada momentum ini, mantan Menteri Perdagangan (Mendag) RI dan eks Kepala BKPM RI, yang juga pengusaha dan pembawa acara podcast Endgame, Gita Wirjawan menyebut Indonesia berada di titik balik unik dengan bonus demografi yang dapat membantu negara naik kelas dalam dekade mendatang.
"Namun, untuk mewujudkan potensi tersebut, pendidikan di bidang Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM) harus menjadi prioritas agar generasi muda memiliki keterampilan esensial untuk inovasi dan ekonomi hijau," kata Gita dalam VIN TALKS di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Jumat (1/8/2025).
"Dengan stabilitas makroekonomi serta agenda dekarbonisasi, kolaborasi antara pemerintah, industri, dan dunia pendidikan akan membuka jalan menuju pertumbuhan berkelanjutan sekaligus mendorong fase kemajuan berikutnya bagi Indonesia," tambah Gita.
Namun ada tantangan terbesar Indonesia dalam mengintegrasikan agenda hijau ke dalam kebijakan ekonomi nasional. Karenanya perlu ada keseriusan dari pemerintah untuk memastikan iklim investasi Indonesia tetap baik.
"Untuk mencapai Indonesia hijau, investasi modal sangat penting. Namun, untuk menarik investasi ini, harus ada kepastian hukum bagi pelaku industri serta tenaga kerja yang terampil. Setelah dua faktor ini terpenuhi, modal akan datang dengan sendirinya," ujar Gita.
Hasilnya, pabrikan mobil listrik kian serius untuk memasuki pasar otomotif Indonesia. Kariyanto Hardjosoemarto, CEO VinFast Indonesia menjelaskan, alasan VinFast memilih Indonesia setelah pasar Eropa, Amerika Serikat, dan India.
"Indonesia adalah salah satu negara dengan populasi terbesar dan bonus demografi yang kuat. Adopsi kendaraan listrik masih rendah, namun tahun ini menunjukkan pertumbuhan pesat, yang menandakan potensi dan peluang besar.
Selain itu, pemerintah sangat berkomitmen pada kebijakan yang mendukung pelaku industri dalam mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia," ujar Kariyanto.
Ambisi ekonomi hijau Indonesia tercermin dalam target 2 juta mobil listrik dan 12 juta sepeda motor listrik pada 2030. VinFast pun ikut berinvestasi di Indonesia sehingga dapat mendukung industri lokal, dan memajukan keberlanjutan jangka panjang.
"Kami tidak hanya membangun kendaraan listrik, tetapi juga membangun sebuah electric nation," ujar Kariyanto.
VinFast berkomitmen pada investasi jangka panjang, termasuk pabrik perakitan kendaraan listrik senilai US$200 juta di Subang yang pada awalnya akan memproduksi 50.000 unit per tahun dan langsung mempekerjakan 1.000 pekerja, belum termasuk pemasok.
"Kami juga mengembangkan jaringan pengisian daya kendaraan listrik nasional dengan tujuan menjadikan mobilitas hijau terjangkau, andal, dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia," sebut Kariyanto.
Foto: VIN TALKS di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Jumat (1/8/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
VIN TALKS di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, Jumat (1/8/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kejar Momen Lebaran, Vinfast Kirim 2.500 Unit Mobil Listrik ke RI