ilustrasi(freepik)
MENSTRUASI atau haid adalah siklus biologis alami yang dialami oleh setiap wanita dewasa yang sehat. Dalam Islam, kondisi ini disebut sebagai hadas besar yang menghalangi seorang wanita untuk melakukan ibadah tertentu seperti salat dan puasa. Meski demikian, datangnya tamu bulanan bukan berarti terputusnya hubungan hamba dengan Sang Pencipta.
Membaca doa saat haid tiba merupakan bentuk kepasrahan diri menerima ketetapan Allah. Selain itu, doa ini juga bertujuan untuk memohon ampunan atas segala dosa dan kesalahan. Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai bacaan doa, adab, serta amalan-amalan pengganti yang bisa dilakukan agar waktu haid tidak berlalu sia-sia tanpa pahala.
Bacaan Doa Hari Pertama Haid
Terdapat sebuah riwayat yang menganjurkan wanita untuk membaca doa khusus ketika mendapati darah haid pertama kali keluar. Meskipun derajat hadis ini masih diperbincangkan oleh para ulama, maknanya sangat baik karena berisi pujian kepada Allah (tahmid) dan permohonan ampun (istighfar). Mengamalkan zikir ini sangat dianjurkan daripada mengeluh karena rasa sakit yang ditimbulkan.
Berikut adalah bacaan doa yang dapat diamalkan:
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ
Bacaan Latin:
Alhamdulillah ala kulli halin wa astaghfirullaha min kulli dzanbin.
Artinya:
"Segala puji bagi Allah atas segala keadaan dan aku memohon ampun kepada Allah dari segala dosa."
Dengan membaca doa tersebut, seorang wanita mengakui bahwa segala kondisi, termasuk sakit atau ketidaknyamanan saat haid, adalah datangnya dari Allah dan patut disyukuri. Kalimat istighfar di dalamnya juga berfungsi sebagai penggugur dosa.
Pandangan Al-Qur'an Tentang Haid
Allah SWT telah menjelaskan perihal haid ini di dalam Al-Qur'an. Hal ini menegaskan bahwa haid adalah sesuatu yang kotor (darah) namun merupakan ketetapan yang harus dijalani. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 222:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ
Artinya:
"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci..." (QS. Al-Baqarah: 222).
Ayat ini menjadi dasar hukum fikih mengenai larangan berhubungan suami istri saat istri sedang haid, serta kewajiban bersuci (mandi wajib) setelah darah berhenti.
Amalan yang Dianjurkan Bagi Wanita Haid
Banyak wanita merasa sedih karena tidak bisa salat atau puasa saat haid, terutama jika bertepatan dengan bulan Ramadan atau hari-hari mulia lainnya. Namun, pintu pahala tidak tertutup. Berikut adalah beberapa amalan yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan ibadah saat haid:
1. Memperbanyak Zikir
Zikir adalah ibadah yang paling mudah dan bisa dilakukan kapan saja tanpa syarat suci dari hadas. Anda bisa memperbanyak membaca Subhanallah, Alhamdulillah, Laa ilaha illallah, Allahu Akbar, serta Laa haula wa laa quwwata illa billah.
2. Bersholawat kepada Nabi
Membaca sholawat nabi merupakan amalan ringan dengan pahala besar. Allah SWT menjanjikan rahmat bagi siapa saja yang bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW.
3. Mendengarkan Lantunan Al-Qur'an
Meski mayoritas ulama melarang wanita haid menyentuh mushaf dan membaca Al-Qur'an secara langsung (melafalkan ayat dengan niat tilawah), mendengarkan murrotal diperbolehkan dan tetap mendatangkan ketenangan hati. Anda bisa mendengarkan Surat Ar-Rahman untuk merenungi nikmat Allah atau mendengarkan Surat Al-Mulk sebelum tidur.
4. Membaca Tafsir dan Buku Keislaman
Wanita haid diperbolehkan memegang dan membaca Al-Qur'an terjemahan atau tafsir, karena benda tersebut tidak dihukumi sebagai mushaf murni. Ini adalah kesempatan emas untuk mendalami makna ayat-ayat suci, misalnya dengan mempelajari tafsir Surat Yasin untuk memahami kandungan tentang hari kebangkitan.
5. Bersedekah
Sedekah adalah penolak bala dan cara efektif untuk mensucikan harta. Rasulullah SAW secara khusus menganjurkan kaum wanita untuk memperbanyak sedekah dan istighfar.
6. Berdoa di Waktu Mustajab
Doa tidak mensyaratkan kesucian dari hadas. Wanita haid bebas berdoa menggunakan bahasa Arab maupun bahasa Indonesia untuk memohon kebaikan dunia dan akhirat.
Larangan Bagi Wanita Haid
Sebagai pengingat, selain mengetahui apa yang dianjurkan, muslimah juga wajib memahami batasan syariat. Berikut adalah hal-hal yang haram dilakukan saat haid:
- Salat: Baik salat wajib maupun sunnah.
- Puasa: Baik puasa Ramadan (wajib qadha) maupun sunnah.
- Tawaf: Mengelilingi Ka'bah saat haji atau umrah.
- Menyentuh Mushaf: Memegang lembaran Al-Qur'an murni.
- Berhubungan Suami Istri: Melakukan jimak (senggama).
Demikianlah penjelasan mengenai doa hari pertama haid dan amalan-amalan produktif yang bisa dilakukan. Dengan menjaga niat dan terus membasahi lisan dengan zikir, masa haid tidak akan menjadi penghalang bagi seorang muslimah untuk tetap dekat dengan Allah SWT.
(P-4)
.png)
20 hours ago
1





















