Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan belum bisa memastikan penyebab keracunan yang dialami 657 pelajar. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel sisa makanan yang dikirim ke laboratorium.
Leli mengaku hingga saat pihaknya belum mengetahui apa penyebab keracunan tersebut.
“Belum (diketahui). Kita nggak mau tebak-tebakan ya,” kata Leli kepada kumparan, Jumat (19/9).
Menurutnya, saat ini Dinkes masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan dan lainnya yang dikirimkan ke laboratorium.
“Nanti aja tunggu (hasil pemeriksaan laboratorium),” ucapnya.
Leli menyebut untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang, Bupati Garut Abdusy Syakur Amin telah mengeluarkan surat edaran. Surat tersebut sudah diteken dan infonya akan diedarkan sore ini.
Surat edaran tersebut ditujukan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Isinya, semua pegawai di SPPG bisa mengikuti pelatihan keamanan pangan.
“Pak Bupati sudah mengeluarkan surat edaran untuk semua SPPG itu melaksanakan pelatihan keamanan pangan,” ungkap Leli.
Hal tersebut menjadi sesuatu hal yang wajib diikuti oleh semua pegawai SPPG.
“Ya, diwajibkan sama Pak Bupati,” jelasnya.
Untuk teknisnya nanti, Dinas Kesehatan yang akan memberikan pelatihan kepada para pegawai di SPPG. Menurutnya beberapa SPPG sudah ada yang melaksanakan kegiatan pelatihan tersebut.
“Sebetulnya sudah ada sebagian beberapa SPPG yang sudah melaksanakan (pelatihan keamanan pangan). Cuma kan itu karena kemarin-kemarin mungkin ya, ada yang belum juga, gitu. Jadi Pak Bupati memang memerintahkan, bikin edaran bahwa itu wajib dilakukan untuk pelatihan keamanan pangan,” katanya.