Teknisi dari GMF(Garuda Maintenance Facility) mengecek kesiapan akhir mesin pesawat Garuda Indonesia yang akan digunakan untuk armada angkutan haji 1446 H/2025 di hanggar GMF Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.(Antara/Muhammad Iqbal)
DIREKTUR Utama Garuda Indonesia Glenny H Kairupan menegaskan, tambahan modal sebesar Rp23,67 triliun dari PT Danantara Asset Management (DAM) menjadi hal penting bagi percepatan transformasi maskapai pelat merah itu.
"Penyertaan modal ini adalah bentuk keyakinan terhadap visi jangka panjang kami untuk menjadi maskapai nasional yang tangguh, dan berkelas dunia," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (13/11).
Tambahan modal tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Gedung Manajemen Garuda Indonesia, Tangerang, Rabu (12/11). Dana disalurkan melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), terdiri dari setoran tunai Rp17,02 triliun dan konversi utang Rp6,65 triliun.
Dari total Rp23,67 triliun, sekitar Rp8,7 triliun (37%) dialokasikan untuk kebutuhan modal kerja seperti pemeliharaan pesawat dan peningkatan layanan, sedangkan Rp14,9 triliun (63%) diperuntukkan memperkuat operasional Citilink, termasuk pelunasan kewajiban bahan bakar kepada Pertamina periode 2019–2021.
Glenny menekankan, suntikan dana ini akan memperkuat struktur permodalan dan memastikan keberlanjutan pencatatan saham Garuda di Bursa Efek Indonesia.
"Dengan permodalan yang lebih kuat, kami dapat memperkokoh operasional dan meningkatkan kesiapan armada untuk menghadirkan layanan penerbangan yang modern dan andal," ujarnya.
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Dony Oskaria menjelaskan, penyesuaian nominal investasi dilakukan setelah perhitungan matang sesuai kebutuhan Garuda saat ini.
"Saat ini yang dibutuhkan secukupnya itu. Sehingga kita melakukan penambahan modal Rp23,6 triliun," kata Dony.
Ia menegaskan, Danantara tidak melihat besar kecilnya angka, melainkan proses penyehatan yang komprehensif di tubuh Garuda. "Kita fokus pada proses konsolidasi dan turn around agar Garuda benar-benar menjadi perusahaan yang sehat," tambahnya.
Glenny menilai dukungan Danantara ini menjadi bukti kuatnya kolaborasi pemerintah dan manajemen dalam mempercepat pemulihan Garuda.
"Kami yakin keseimbangan antara pemulihan kinerja jangka pendek dan ketahanan bisnis jangka panjang adalah kunci menuju pertumbuhan berkelanjutan," ujarnya. (Ins/E-1)
.png)
3 weeks ago
11




















