KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengklaim sudah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo Subianto ihwal pengembalian dana program makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp 70 triliun. Dana itu merupakan anggaran cadangan dari total Rp 100 triliun yang memang disiapkan untuk membiayai kegiatan MBG pada 2025
“Sementara kami sampaikan ke Pak Presiden, dana cadangan akan kami gunakan maksimal Rp 28 triliun dari Rp 100 triliun yang disiapkan,” kata Dadan, saat dihubungi, pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Angka yang disebutkan Dadan itu berbeda dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya menyebut seluruh dana cadangan MBG sebesar Rp 100 triliun akan dikembalikan ke kas negara.
Pemerintah sesungguhnya menggelontorkan anggaran program MBG, pada 2025 sebesar Rp 171 triliun. Dana itu diberikan secara bertahap. Tahap pertama sebesar Rp 71 triliun. Lalu pemerintah menyiapkan dana cadangan MBG sebesar Rp 100 triliun untuk mengejar target penerima makan bergizi hingga akhir Desember 2025. Namun, masih banyak dana MBG yang belum terserap hingga pertengahan Oktober ini.
Purbaya mengatakan dana cadangan sebesar Rp 100 triliun itu sesungguhnya masih berupa rencana dan belum dianggarkan. Tapi pemerintah sengaja menyiapkan dana cadangan MBG karena BGN meminta tambahan anggaran.
Dadan Hindayana berdalih hanya dana cadangan MBG sebesar Rp 70 trliun yang akan dikembalikan ke kas negara, "Itu yang sementara kami pahami antara Pak Presiden dan saya,” kata Dadan.
Ia juga enggan mengomentari ihwal perbedaan narasi antara BGN dan Menteri Keuangan Purbaya. “Saya kurang paham,” ujar Dadan. Adapun Purbaya belum menjawab konfirmasi Tempo soal ini.