Beijing (ANTARA) - Hujan deras yang turun terus-menerus di Beijing mengakibatkan 30 orang tewas dengan rincian 28 orang meninggal dunia di Distrik Miyun sebelah timur laut dan dua orang korban lain dari Distrik Yangqing di barat laut Beijing.
Media pemerintah China tidak menyebutkan kapan dan bagaimana kejadian tersebut terjadi tapi hingga Senin (28/7) pukul 24.00 waktu setempat, tercatat curah hujan di Beijing rata-rata adalah sebesar 165,9 milimeter (mm) dan tertinggi ada di daerah Langfangyu dan Zhujiayu di Distrik Miyun yang mencapai 543,4 mm.
Hujan deras mulai turun pada 23 Juli dan mencapai puncaknya pada Senin (28/7) di sekitar Beijing dan provinsi-provinsi sekitarnya.
Hujan deras mengakibatkan 80.332 orang mengungsi di Distrik Miyun, Huairou, dan Fangshan. Di Distrik Miyun, 16.934 orang telah direlokasi dari 19 kecamantan, 10.464 orang dari 15 kecamatan di Distrik Huairou, dan 9.904 orang dari 21 kecamatan di Distrik Fangshan.
Setidaknya 31 jalan rusak serta pemadaman listrik dilakukan di 136 desa dan 1.825 stasiun pangkalan listrik rusak.
Ratusan penerbangan dan sejumlah layanan kereta api ditunda atau ditangguhkan saat badai.
Curah hujan diperkirakan akan terus turun hingga pukul 20.00 pada hari Selasa, dengan curah hujan per jam di beberapa wilayah melebihi 50 mm.
Presiden China Xi Jinping pada Senin malam juga memerintahkan upaya pencarian dan penyelamatan "habis-habisan" untuk meminimalkan korban jiwa, sementara pihak berwenang memerintahkan warga untuk tetap di dalam rumah, menutup sekolah, menangguhkan pekerjaan konstruksi, dan menghentikan pariwisata luar ruangan serta aktivitas lainnya hingga peringatan darurat dicabut.
Pemerintah kota Beijing juga memperkuat langkah-langkah pencegahan dan pengendalian banjir, memulai upaya pencarian aktif orang hilang, berfokus pada daerah-daerah rentan, mengerahkan pasukan penyelamat dan pasokan bantuan, merelokasi warga terdampak dengan tepat, dan melakukan segala upaya untuk meminimalkan korban jiwa.
Hujan deras juga mengguyur provinsi sekitar Beijing yaitu Hebei dan kota Tianjin. Di Hebei, delapan orang tewas akibat tanah longsor yang melanda sebuah desa pada Senin, setelah wilayah tersebut diguyur hujan selama enam bulan selama akhir pekan. Empat orang masih hilang.
Sementara rumah, jembatan, kabel listrik di Distrik Jizhou di kota Tianjin juga rusak akibat banjir yang disebabkan oleh hujan deras. Di dua desa, hanya atap rumah satu lantai yang terlihat.
Di provinsi lain yaitu provinsi Zhejiang di China bagian timur menaikkan status tanggap darurat untuk Topan Co-May dari IV menjadi III pada Selasa (29/7).
Topan ini bergerak ke barat laut dengan kecepatan 15 hingga 20 kilometer per jam, sambil terus menguat. Topan ini diperkirakan akan mendarat di wilayah pesisir antara Zhejiang dan provinsi Jiangsu yang berdekatan pada Rabu (30/7) siang.
Topan tersebut membawa hujan lebat di banyak wilayah Zhejiang mulai Selasa hingga Rabu. Saat ini, observatorium meteorologi provinsi Zhejiang telah mengeluarkan peringatan lepas pantai untuk keberadaan topan.
Baca juga: Banjir bandang di China timur tewaskan 2 orang, 10 hilang
Baca juga: Lebih dari 80.000 orang dievakuasi akibat banjir besar di China
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.