Jakarta (ANTARA) - Panglima Angkatan Bersenjata Australia (ADF) Laksamana David Johnston mengatakan rencana Indonesia untuk membeli pesawat tempur Chengdu J-10 buatan China tidak akan memengaruhi aliansi militer RI-Australia yang telah terjalin sejak lama.
"Seperti yang saya katakan sebelumnya, sepenuhnya tepat bagi Indonesia untuk membuat keputusan berdasarkan kepentingannya sendiri, dan Australia sangat menghormati hal itu," kata Johnston dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/10).
Dia menekankan bahwa keputusan itu juga tidak mengurangi upaya Australia untuk mempererat hubungan militer dengan Indonesia.
"Kami juga sangat percaya diri terhadap hubungan di antara kedua negara, sehingga kami akan terus menumbuhkan dan memperdalam hubungan ini," kata Johnston.
Dia juga menanggapi pertanyaan wartawan soal kerja sama pertahanan Indonesia dengan Rusia. Pada November 2024, TNI dan dan Angkatan Laut Rusia menggelar latihan perang bersama di Surabaya, Jawa Timur, dan perairan Laut Jawa.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak juga telah bertemu dengan Wakil Direktur Federal Service for Military Technical Cooperation Federasi Rusia, Mikhail Pethukov, pada acara Indo Defence 2025 Expo & Forum di Jakarta pada Juni.
Johnston menegaskan bahwa Australia menghormati keputusan Indonesia, baik yang terkait dengan alat pertahanan maupun kerja sama militer.
Australia, kata dia, juga bekerja sama dengan banyak negara sehingga keputusan Indonesia tidak memengaruhi kemitraan di antara kedua negara.
"Kami menilai bahwa Rusia memiliki pengaruh yang dapat menimbulkan ketidakstabilan di kawasan, dan pemerintah kami telah menyampaikan hal itu secara terbuka," kata Johnston.
"Namun, hubungan yang saling menghormati dengan Indonesia memungkinkan kami untuk melakukan percakapan yang terbuka dan jujur, sambil terus mempertahankan serta memperdalam hubungan dan kegiatan yang kami jalankan bersama," katanya, menambahkan.
Pada Rabu (15/10), Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan jet tempur Chengdu J-10 buatan China akan segera beroperasi di Indonesia.
"Sebentar lagi terbang di Jakarta," kata dia tanpa menjelaskan kapan jet tempur itu akan tiba.
Sebelumnya, Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan bahwa pembelian pesawat tempur itu masih dikaji oleh TNI Angkatan Udara.
Baca juga: TNI: Rencana pembelian J-10 tak ganggu hubungan TNI dengan negara lain
Baca juga: Menhan sebut pesawat jet tempur J-10 Chengdu segera terbang di Jakarta
Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.