Liputan6.com, Jakarta Manchester United sebenarnya memiliki peluang untuk mendatangkan Gianluigi Donnarumma pada bursa transfer musim panas lalu. Namun, langkah tersebut akhirnya batal terwujud karena alasan finansial yang cukup kompleks.
Donnarumma akhirnya merapat ke Manchester City dengan kontrak jangka panjang berdurasi lima tahun. Keputusan ini membuat banyak pihak bertanya-tanya, mengingat United juga sedang mencari kiper baru pada periode yang sama.
Apalagi, kualitas Donnarumma sudah teruji di level tertinggi, termasuk saat mengantarkan Italia menjadi juara Euro 2020.
Faktor utama yang membuat Setan Merah mundur bukan soal harga transfernya, melainkan total biaya yang harus mereka keluarkan untuk menjaga Donnarumma tetap di Old Trafford.
Hitung-hitungan ekonomi menunjukkan angka yang sangat besar, berada di luar batas struktur keuangan klub, sehingga membuat United memilih jalur lain.
Biaya Fantastis di Luar Batas Keuangan MU
Harga transfer Donnarumma sendiri relatif terjangkau, yakni sekitar £35 juta atau setara Rp706 miliar. Namun, masalah muncul pada biaya gaji dan komisi agen. Donnarumma menuntut gaji tahunan £17,4 juta (sekitar Rp351 miliar) atau £330 ribu per minggu.
Jika ditotal untuk kontrak lima tahun, angkanya mencapai £87 juta (sekitar Rp1,75 triliun). Ditambah dengan biaya transfer dan komisi agen, United diperkirakan harus menyiapkan dana hingga £122 juta atau sekitar Rp2,46 triliun.
Telegraph melaporkan bahwa angka tersebut akan menjadikan Donnarumma sebagai pemain dengan gaji tertinggi di Manchester United. Kondisi ini jelas berisiko mengganggu keseimbangan struktur gaji klub, yang selama ini dijaga ketat manajemen.
Fokus United: Jaga Struktur Gaji dan Cari Alternatif
Alih-alih memaksakan mendatangkan Donnarumma, United memilih fokus pada perekrutan lain yang dianggap lebih rasional secara finansial.
Mereka mendatangkan pemain seperti Benjamin Sesko dan Bryan Mbeumo yang sesuai dengan nilai pasar serta tidak mengganggu struktur gaji klub. Keputusan ini diambil agar kestabilan finansial tim tetap terjaga.
Pada akhirnya, United menambah kiper muda Belgia, Senne Lammens, dengan biaya £18 juta (sekitar Rp363 miliar). Meski kemudian Onana sempat dipinjamkan ke Trabzonspor, langkah ini menunjukkan bahwa United memilih pendekatan yang lebih hati-hati.
Sumber: Mirror