Ahli: Risiko Diabetes Anak Bisa Naik 6 Kali Lipat Jika Kedua Orang Tua Mengidap Penyakit yang Sama

3 weeks ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Risiko diabetes pada anak tidak hanya dipengaruhi pola hidup, tapi juga faktor genetik yang sering kali tidak disadari orang tua. Para ahli menegaskan bahwa anak yang memiliki salah satu orang tua penderita diabetes berisiko hingga tiga kali lebih besar mengalami penyakit serupa.

Bahkan, Ketua Bidang Organisasi Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI), dr. Dicky Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD, menyebut, angkanya bisa melonjak enam kali lipat jika kedua orang tuanya mengidap diabetes. Dengan kata lain, faktor keturunan tetap memegang peran kuat.

"Diabetes genetik itu salah satu orang tuanya diabetes, risiko anaknya diabetes menjadi tiga kali lipat lebih tinggi. Jika kedua orang tuanya memiliki riwayat, maka risikonya enam kali lebih tinggi, tetapi ini tidak harus menyilang," ujarnya dalam acara Diskusi Media Hari Diabetes Sedunia bertema 'Obesitas Teratasi, Diabetes Terkendali' pada Kamis, 13 November 2025.

Pada diabetes tipe 1, sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, kadar gula darah meningkat tajam dan pasien harus menjalani terapi insulin seumur hidup.

Kondisi ini biasanya muncul pada usia anak hingga remaja. Oleh sebab itu, orang tua perlu waspada terhadap tanda seperti sering haus, buang air kecil berlebihan, mudah lelah, hingga penurunan berat badan tanpa sebab.

Diabetes Bukan Lagi Penyakit Orang Tua

Peringatan Hari Diabetes Sedunia 2025 menjadi momentum penting untuk menyoroti fakta bahwa diabetes kini tidak lagi identik dengan orang dewasa. Diabetes tipe 2 yang dulu dianggap penyakit orang tua, kini banyak ditemukan pada generasi Z dan Alpha. Pola makan tinggi gula, lemak, dan garam, ditambah gaya hidup minim aktivitas fisik, menjadi pemicunya.

Clinical, Medical, dan Regulator Director Novo Nordisk Indonesia, dr. Riyanni Meisha Tarliman, mengatakan,"Diabetes tipe 2 biasanya didorong oleh gaya hidup sedentary. Kurang bergerak dan pola makan menjadi penyebab utama, apalagi sekarang semua serba mudah seperti membeli makanan online."

Beban diabetes di Indonesia terus meningkat. Berdasarkan IDF Atlas edisi ke-11, ada 20,4 juta orang Indonesia hidup dengan diabetes, dan angka tersebut diprediksi naik hingga 28,6 juta pada 2050.

Indonesia bahkan kini menempati posisi kelima negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia. Lonjakan terbesar terjadi pada remaja dan dewasa muda, mencerminkan perubahan gaya hidup yang drastis menuju makanan cepat saji dan kebiasaan duduk berjam-jam.

Prevalensi Obesitas pada Penduduk Dewasa di Indonesia

Masalah obesitas yang menjadi pemicu utama diabetes juga menunjukkan tren mengkhawatirkan. Survei Kesehatan Indonesia 2023 mencatat prevalensi obesitas pada penduduk dewasa naik dari 21,8 persen (2018) menjadi 23,4 persen (2023). Obesitas sentral bahkan mencapai 36,8 persen pada usia di atas 15. Artinya satu dari tiga remaja sudah mengalami penumpukan lemak di perut.

Selain mengancam kesehatan, obesitas juga menimbulkan kerugian ekonomi besar. "Perlu perhatian banget, bukan hanya masalah kesehatan, secara ekonomi juga terdampak kerugiannya sampai tercatat segitu," ujar Ketua Tim Kerja Metabolik dan Surveilans PKG Kemenkes, dr. Muchtar Nasir, M.Epid, usai menanggapi hasil penelitian IPB yang menunjukkan kerugian mencapai Rp78,478 miliar per tahun akibat menurunnya produktivitas dan tingginya biaya kesehatan.

Meski faktor genetik tidak bisa diubah, para ahli sepakat bahwa deteksi dini dan gaya hidup sehat tetap menjadi kunci. Aktivitas fisik rutin, pola makan seimbang, serta pemantauan kesehatan berkala sangat penting untuk menekan risiko diabetes, terutama pada generasi muda yang kini menjadi kelompok paling rentan.

Read Entire Article