Jakarta (ANTARA) - Kekerasan dalam hubungan tidak selalu tampak dalam bentuk fisik. Ada banyak bentuk lain yang kerap terjadi, terutama kekerasan psikis dan emosional. Jenis kekerasan ini sering tidak disadari oleh korban karena muncul secara halus, misalnya melalui ucapan, sikap merendahkan, hingga kontrol berlebihan.
Padahal, dampak yang ditimbulkan bisa sangat serius. Kekerasan psikis dapat merusak kesehatan mental, menurunkan rasa percaya diri, dan membuat hubungan menjadi tidak sehat. Untuk itu, penting mengenali sejumlah tanda kekerasan dalam hubungan yang sering terjadi namun jarang disadari.
9 tanda kekerasan dalam hubungan yang jarang disadari
1. Manipulatif
Pasangan berusaha mengendalikan pikiran dan emosi Anda, hingga membuat Anda merasa selalu salah dan terpaksa diam meski tidak setuju.
2. Mengontrol penampilan dan aktivitas
Mulai dari mengatur cara berpakaian, membatasi pertemuan sosial, hingga menentukan siapa yang boleh Anda temui. Perlahan, kebebasan pribadi dicabut.
Baca juga: KPAI bantu pemulihan psikis 10 anak korban asusila gurunya di Garut
3. Mengganggu privasi
Memaksa Anda membagikan kata sandi, lokasi, atau melakukan panggilan video untuk memastikan keberadaan Anda. Hal ini merupakan pelanggaran batas pribadi.
4. Isolasi sosial
Pasangan menjauhkan Anda dari keluarga maupun teman, membatasi interaksi sosial, serta menutup akses terhadap dukungan di luar hubungan.
5. Gaslighting dan meremehkan perasaan
Setiap kali Anda mempertanyakan perilaku pasangan, Anda justru dianggap berlebihan atau dibuat meragukan realitas diri sendiri.
6. Love bombing dan tarik-ulur emosional
Pasangan bisa sangat manis, lalu tiba-tiba dingin, dan kembali bersikap mesra secara dramatis. Pola ini menciptakan kebingungan dan ketergantungan emosional.
7. Ancaman emosional halus
Ucapan seperti “Kalau kamu pergi, aku tidak tahu harus bagaimana” bukanlah bentuk kasih sayang, melainkan intimidasi agar Anda bertahan.
8. Ejekan dan meremehkan secara verbal
Komentar tentang fisik, kecerdasan, atau kemampuan yang dikemas sebagai kritik tajam dapat perlahan menghancurkan rasa percaya diri.
9. Perubahan emosi mendadak
Pasangan berubah dari perhatian menjadi marah tanpa alasan jelas. Pergeseran suasana hati yang ekstrem membuat Anda hidup dalam tekanan emosional.
Baca juga: Kementerian PPPA: Selama 2023 sudah ada 20 kasus bunuh diri anak
Dampak dan pentingnya kesadaran dini
Data Komnas Perempuan 2023 mencatat, kekerasan dalam ranah personal mendominasi laporan, termasuk 713 kasus kekerasan oleh mantan pacar dan 622 kasus kekerasan terhadap istri. Kesadaran terhadap kekerasan non-fisik masih sangat rendah, sehingga tanda-tanda di atas perlu dikenali sejak dini.
Berdasarkan sumber resmi, beberapa korban berbagi pengalaman bahwa kekerasan psikis kerap tidak terlihat sejak awal. Mereka menegaskan bahwa kekerasan verbal bahkan bisa lebih berbahaya daripada kekerasan fisik karena merusak mental secara perlahan.
Langkah mitigasi
• Kenali tanda-tanda halus seperti kontrol berlebihan, manipulasi, dan isolasi.
• Sadari bahwa kekerasan tidak harus berupa fisik, kekerasan verbal dan emosional sama berbahayanya.
• Jaga jaringan dukungan dengan keluarga, teman, atau profesional.
• Diskusikan perasaan Anda ketika merasa disalahkan tanpa sebab.
Dengan demikian, segera cari bantuan profesional bila situasi memburuk, baik melalui psikolog, konselor, maupun lembaga pendamping korban.
Baca juga: Kenali tanda kekerasan dalam hubungan yang kadang tidak disadari
Baca juga: Kemen PPPA: Poligami rentan sebabkan kekerasan psikis perempuan
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.