Liputan6.com, Jakarta Salah satu faktor risiko diabetes melitus (DM) tipe 2 adalah faktor genetik. Meski ayah atau ibu memiliki diabetes bukan berarti anak pasti kena diabetes.
Menilik data, bila ayah atau ibu memiliki riwayat diabetes memang anak lebih berisiko mengalami kondisi tersebut dibandingkan yang orangtuanya tidak ada kondisi itu.
Lalu, jika ayah dan ibu memiliki riwayat diabetes maka risiko anak memiliki diabetes lebih tinggi lagi yakni 50 persen seperti mengutip American Diabetes Association.
Meski punya faktor genetik bukan berarti anak pasti kena diabetes. Dokter spesialis penyakit dalam Pandu Tridana Sakti dari Eka Hospital Permata Hijau mengungkapkan seorang anak bisa mencegah agar tak memiliki kondisi seperti ayah atau ibunya.
Bisa dimulai dengan dua langkah berikut:
1. Berkaca Melihat Tubuh
"Mulai dari berkaca dulu deh, lihat bagaimana tubuh kita," kata Pandu. Bila berat badan berlebih maka disarankan untuk segera menjalankan gaya hidup sehat. Dimulai dengan mengatur makanan dengan konsep gizi seimbang.
"Kurang-kurangi makanan manis perbanyak minum air putih, kurangi junk food, perbanyak konsumsi serat," kata Pandu Tridana menjawab pertanyaan Health Liputan.com dalam temu media di Jakarta pada Kamis, 14 Agustus 2025.
2. Cek Kesehatan Secara Teratur
Pandu pun mengatakan pada anak yang ayah atau ibu dengan diabetes perlu menjalani medical check up (MCU) secara berkala.
"MCU sudah bisa dilakukan sejak dini ya, usia 18 tahun sudah bisa MCU. Lebih awal, itu lebih bagus," tutur pria lulusan Program Pendidikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Universitas Brawijaya Malang.
"Kalau misalnya hasil aman ya disarankan untuk bisa dimulai check up secara tahunan," kata Pandu.
Namun, bila hasil medical check up terdeteksi prediabetes perlu segera berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam. Masih bisa dilakukan berbagai upaya agar orang dengan prediabetes tak jatuh pada kondisi diabetes.
Temuan Pasien Muda Kena Diabetes, Dokter Ingatkan Gaya Hidup Sehat
Di kesempatan itu, Pandu mengungkapkan bahwa kini makin banyak pasien yang diabetes berusia muda. Bahkan di bawah 40 tahun sudah bisa kena diabetes melitus tipe 2.
"Dulu diabetes penyakit orangtua tapi kini makin kerap ditemukan pasien di bawah 40 tahun terkena diabetes. Dua minggu lalu baru ada pasien usia 31 tahun mengalami diabetes dan tanpa gejala," kata Pandu.
Melihat makin meningkat temuan pasien diabetes usia muda, Pandu mengingatkan anak-anak muda untuk menjalankan gaya hidup sehat. Mulai dari makan dengan gizi seimbang, olahraga secara teratur, dan istirahat dengan cukup.
Waspada Gejala Diabetes
Pandu mengatakan ada beberapa gejala yang umumnya terkait dengan diabetes melitus tipe 2 meliputi:
- Poliuria: Produksi urine yang berlebihan dan sering buang air kecil.
- Polidipsia: Rasa haus yang berlebihan dan sering minum air.
- Polifagi: Nafsu makan yang meningkat dan sering merasa lapar.
Gejala lain yakni terjadi penurunan berat badan yang tidak dijelaskan meski makan dalam jumlah banyak.